Pada
tahun 1872 ketika Royal Society of London dan Navy Royal mengadakan
Penelitian sertaeksplorasi dengan menggunakan kapal H.M.S. Challenger (1872-1876),
menandai kelahiran modern eksplorasi laut dalam (Murray dan Renard, 1891).
Dalam hal tahapan keilmuan Kuhn, Penelitian mengenai laut dalam yang dilakukan
selama periode 1872-1948 merupakan tahapan pertama dari sebuah pengamatan yang
dilakukan secara acak. Tahun 1948 mungkin dianggap sebagai suatu paradigma baru
tentang konsep Turbidit sistem. Kongres Geologi Internasional ke 18
yang
diadakan di London , Inggris pada tahun 1948, CI Migliorini membahas
pembentukan graded bedding oleh arus densitas; Francis P. Shepard
menunjukkan Foto-Foto bawah laut yang curam , dinding besar dari lembah bawah
laut dan Phillip H. Kuenen membahas potensi erosi dari suatu arus densitas
tinggi yang terbentuk pada lembah bawah laut. Hingga 1950, ketika kuenen dan
migliorini (1950) mempublikasikan makalah mereka yang berjudul “Turbidity
currents as a cause of graded bedding”, komunitas geologi pada umumnya
percaya bahwa laut dalam adalah suatu tempat
yang tenang dan bebas dari kegiatan suatu arus dimana hanya terjadi pengendapan
serta akumulasi dari lempung pelagic (Friedman dan Sanders, 1997). Sejak 1950,
pengendapan pasir Turbidit pada lingkungan laut dalam telah diterima secara
global.
Meskipun
Walker (1973) dan Stow (1985), percaya bahwa dalam penelitian mengenai laut
dalam dapat dicapai pada tahun 1950 dan tahun 1983 tapi menurut shanmugam
periode tersebut masih dalam periode krisis. Dimana menurut Shanmugam, krisis
ini dimulai ketika pentingnya pengaruh bottom currents/arus bawah laut
diwujudkan pada akhir 1960-an. Pada 1980-an, pertanyaaan mendasar yang diajukan
tentang Bouma Sequence, model kipas bawah laut dan skema Fasies Turbidit. Tahun
1990-an adalah periode evaluasi ulang dan ditinggalkannya model kipas bawah
laut, perdebatan mengenai konsep High density Turbidity currents, Percobaan
pada Sandy debris flow, reinterpretasi dari pasir masif Turbidit sebagai hasil
dari Sandy debrites dan sikap skeptis terhadap penafsiran proses pengendapan
yang terjadi menggunakan geometri seismik (Shanmugam, 2005).
thanks gan buat infonya, visit blog ane gan bamsgeology.blogspot.com
ReplyDelete