Wednesday, 22 January 2014

VOLKANOSTRATIGRAFI

Volkanostratigrafi atau stratigrafi gunungapi adalah ilmu yang mempelajari urut-urutan dari rekaman kegiatan volkanik, terutama kegiatan yang disaksikan oleh gunungapi. Stratigrafi dalam pemetaan vulkanik didasarkan pada ganesa dan paleovulkanismenya. Penamaan satuan volkanostratigrafi diawali dengan cara pengendapan , jenis batuan, dan sumber letusan atau geografi.                                                                  
      Satuan volkanostratigrafi adalah satuan-satuan lapisan yang terpetakan yang  terpetakan terdiri dari batuan vulkanik yang terbentuk di darat (subaerially) atau di dalam air (subaqueously) oleh proses vulkanik.
            Beberapa macam satuan vulkanostrigrafi yang dikenal yaitu :
1.      Aliran lava, lava banjir, aliran lava pahoehoe, aliran lava aa, aliran lava bongkah.
2.      Endapan subaqueous dan interglasial (basalt).
3.      Lahar, terbentuk dari breksi tuff, batu breksi lapili, dan tuff lapili dengan berbagai komposisi.
4.      Endapan debris avalanche, endapan bongkah dan abu dengan komposisi mirip lahar.
5.      Aliran lapa piroklastik, mirip dengan endapan aliran lumpur dan avalanche, tetapi prosentase fragmen yang lebih kasar berkomposisi silika lebih sedikit.
6.      Ignimberite, aliran abu terdiri dari batuapung, abu, kadang-kadang cinder basalt,  yang terbentuk endapan tefra.

Fasies gunung api dapat dibagi menjadi fasies sentral, fasies proksimal, fasies medial, dan fasies distal berdasarkan komposisi batuan penyusunnya (Bogie & Mackenzie, 1998) (Gambar ).



Gambar . Pembagian fasies gunung api menjadi fasies sentral, fasies proksimal, fasies medial, dan fasies distal beserta komposisi batuan penyusunnya (Bogie & Mackenzie, 1998).
Fasies sentral merupakan bukaan keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan. Oleh sebab itu daerah ini dicirikan oleh asosiasi batuan beku yang berupa kubah lava dan berbagai macam batuan terobosan semi gunung api (subvolcanic intrusions) seperti halnya leher gunung api (volcanic necks), sill, retas, dan kubah bawah permukaan (cryptodomes). Batuan terobosan dangkal tersebut dapat ditemukan pada dinding kawah atau kaldera gunung api masa kini, atau pada gunung api purba yang sudah tererosi lanjut. Selain itu, karena daerah bukaan mulai dari conduit atau diatrema sampai dengan kawah merupakan lokasi terbentuknya fluida hidrotermal, maka hal itu mengakibatkan terbentuknya batuan ubahan atau bahkan mineralisasi. Apabila erosi di fasies sentral ini sangat lanjut, batuan tua yang mendasari batuan gunung api juga dapat tersingkap.
Fasies proksimal merupakan kawasan gunung api yang paling dekat dengan lokasi sumber atau fasies pusat. Asosiasi batuan pada kerucut gunung api komposit sangat didominasi oleh perselingan aliran lava dengan breksi piroklastika dan aglomerat. Kelompok batuan ini sangat resistan, sehingga biasanya membentuk timbulan tertinggi pada gunung api purba.
Fasies medial, karena sudah lebih menjauhi lokasi sumber, aliran lava dan aglomerat sudah berkurang, tetapi breksi piroklastika dan tuf sangat dominan, dan breksi lahar juga sudah mulai berkembang.
Sebagai daerah pengendapan terjauh dari sumber, fasies distal didominasi oleh endapan rombakan gunung api seperti halnya breksi lahar, breksi fluviatil, konglomerat, batupasir, dan batulanau. Endapan primer gunung api di fasies ini umumnya berupa tuf. Ciri-ciri litologi secara umum tersebut tentunya ada kekecualian apabila terjadi letusan besar sehingga menghasilkan endapan aliran piroklastika atau endapan longsoran gunung api yang melampar jauh dari sumbernya. Pada pulau gunung api ataupun gunung api bawah laut, di dalam fasies distal ini batuan gunung api dapat berselang-seling dengan batuan nongunung api, seperti halnya batuan karbonat.
Tabel 1. Dan tabel 2 meberikan gambaran ciri khusus yang dimilki oleh suatu endapan gunung api berdasarkan tekstur , ukuran butir, dan kenampakan di lapangan.
SATUAN BATUAN
CIRI
KETERANGAN
Aliran piriklasik
-mirip dengan endapan alavalanche, dibedakan dengan kehalusan dan bongkah yang tersebar. Terbatas pada lereng dan tofografi rendah, bentuk lobate.
-distal, proksimal ; 1 – 1000 km2, tebal 10 – 200m.
Ignimbrites, aliran debu
- Semburan gas panas, campuran bongkah, lapili, batuapung, banyak endapan  debu berlapis. Bersal dari pusat gunungapi , kerucut parasit, atau rekahan. Dapat diremas samapi sangat keras, kompak, masif. Perlapisan dihasilkan oleh perbedaan pengelasan dan zona kristalin. Permukaan halus, tertutup debu dan batuapung. Terbatas pada daerah topografi rendah.
- Distal , proksimal ; 100 – 100000 km2, tebal 10 – 100 m.
Endapan Jatuhan Debu
Tutupan debu, berasal dari kawah atau kerucut parasit, dapat diremas, terkompaksi oleh penimbunan dan semenstasi. Berlapisan berdasarkan ukuran fragmen, kompsisi, warna dan volume erupsi yang dikeluarkan. Permukaan halus menutupi topografi.
- Distal, proksmila, pusat ; basaltik cinder pusat 1 -1000 km2 , 1000 – 1000000 km2 , tebal 0,1 – 10 m.

Tabel 1. Satuan batuan untuk vulkanostratigrafi (1).

SATUAN BATUAN
CIRI
KETERANGAN
Aliran lava
-pahoehoe basalt





-Pahoehoe lava (basalt andesit)


- Aa Lava



-Bongkah Lava

-Lava cair dalam volume besar keluar dengan kecepatan yang tinggi dari rekahan sepanjang 0,5 – 10 km, menempati daerah topografi rendah.
-Volume lava cair lebih sedikit dibanding pahoehoe basalt, keluar dari rekahan atau pusat erupsi.
- Cairan lava dalam jumlah sedikit, umumumnya keluar dari pusat erupsitau rekahan perlapisan larutan teramati
-Volume lebih sedikit , keluar dari pusat  membentuk pola lobate pada kemiringanlereng, permukaan tidak teratur, rekahan memanjang. Perlapisan larutan teramati dengan jelas.

- Distal ; 100 – 100.000 km2 , tebal antara <10 100="" m.="" o:p="">





3 comments: