Thursday, 20 March 2014

Kerangka Tektonik Pulau Sumatra


Tektonik bagian sumatera terletak di baratdaya dari Kontinen Sundaland dan merupakan jalur konvergensi antara Lempeng Hindia-Australia yang menyusup di sebelah barat Lempeng Eurasia/Sundaland. Konvergensi lempeng menghasilkan subduksi sepanjang Palung Sunda dan pergerakan lateral menganan dari Sistem Sesar Sumatra (Gambar 1.).


Gambar 1..Setting tektonik regional Sumatra

Subduksi dari Lempeng Hindia-Australia dengan batas Lempeng Asia pada masa Paleogen diperkirakan telah menyebabkan rotasi Lempeng Asia termasuk Sumatra searah jarum jam. Perubahan posisi Sumatra yang sebelumnya berarah E-W menjadi SE-NW dimulai pada Eosen-Oligosen. Perubahan tersebut juga mengindikasikan meningkatnya pergerakan sesar mendatar Sumatra seiring dengan rotasi. Subduksi oblique dan pengaruh sistem mendatar Sumatra menjadikan kompleksitas regim stress dan pola strain pada Sumatra (Darman, 2000). Karakteristik Awal Tersier Sumatra ditandai dengan pembentukkan cekungan-cekungan belakang busur sepanjang Pulau Sumatra, yaitu Cekungan Sumatra Utara, Cekungan Sumatra Tengah, dan Cekungan Sumatra Selatan.
Pulau Sumatra diinterpretasikan dibentuk oleh kolisi dan suturing dari mikrokontinen di Akhir Pra-Tersier (Pulunggono dan Cameron, 1984; dalam Barber dkk, 2005). Sekarang Lempeng Samudera Hindia subduksi di bawah Lempeng Benua Eurasia pada arah N20°E dengan rata-rata pergerakannya 6 – 7 cm/tahun. Pergerakan ini menyebabkan Lempeng India-Australia menabrak lempeng benua Eropa-Asia (Eurasian Plate). Di bagian barat, tabrakan ini menghasilkan Pegunungan Himalaya, sedangkan di bagian timur menghasilkan penunjaman (subduction), yang ditandai dengan palung laut Java Trench membentang dari Teluk Benggala, Laut Andaman, selatan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, hingga Laut Banda di Maluku (Kristanto, 1991). Sumatra dapat dibagi menjadi 5 bagian (Darman dan Sidi, 2000):
1.  Sunda outer-arc ridge, berada sepanjang batas cekungan fore-arcSunda dan yang memisahkan dari lereng trench.
2.  Cekungan Fore-arc Sunda, terbentang antara akresi non-vulkanik punggungan outer-arc dengan bagian di bawah permukaan dan volkanik back-arc Sumatra.
3.  Cekungan Back-arc Sumatra, meliputi Cekungan Sumatra Utara, Tengah, dan Selatan. Sistem ini berkembang sejalan dengan depresi yang berbeda pada bagian bawah Bukit Barisan.
4.  Bukit Barisan, terjadi pada bagian axial dari pulaunya dan terbentuk terutama pada Perm-Karbon hingga batuan Mesozoik.
Intra-arc Sumatra, dipisahkan oleh uplift berikutnya dan erosi dari daerah pengendapan terdahulu sehingga memiliki litologi yang mirip pada fore-arc dan back-arc basin.

Saturday, 1 March 2014

Manifestasi Permukaan Panas Bumi

       Secara umum, manifestasi permukaan akan banyak ditemukan akan banyak ditemukan apabila tempertaur sistem panasbuminya tinggi. Sistem panasbumi temperature sedang samapai rendah sedikit seklai menunjukan manifestasi permukaan, bahkan beberapa tidak memimilii manifestasi permukaan.
            Beberapa contoh maifestasi permukaan antara lain : 
1.      Acid Crater Lake (Danau Kawah Asam) 
Merupakan danau didalam kawah gunungapi, memiliki suhu yang tinggi dan PH air yang rendah (acid).
2.      Fumarol
Fumarol adalah uap panas (vapour) yang keluar melalui celah-celah dalam batuan dan kemudian berubah menjadi uap air (steam).   
3.      Solfatara
istilah ini diambil dari nama hidroternal aktif di Italia, yaitu Phlegrean Fieds. Solfatara adalah rekahan dalam batuan yang menyemburkan uap air yang bercampur dengan CO2 dan H2S (kadan-kadang SO2).     
4.      Steaming Ground 
Apabila uap air (steam) yang keluar sedikit jumlahnya dan keluar melalui pori dalam tanah atau batuan, maka terbentuklah Steaming Ground, bukan lagi fumarol. Kenampakannya
5.      Warn Ground       
Gas-gas dan uap air yang naik ke permukaan akan menaikan suhu disekitar di daerah thermal area sehingga suhu di sekitar daerah ini akan lebih tinggi dari sekitar dan juga lebih tinggi dari suhu udara di permukaan bumi yang kadang-kadang mencapai 300C – 400C.
6.      Neutral Hot Springs         
Neutral Hot Springs
merupakan mata air panas dengan pH netral atau mendekati netral (pH 6-7) Mata air ini diasosiasikan sebagai direct discharge fluida dari reservoir ke permukaan bumi.
7.      Acid Hot Springs  
Acid Hot Springs
merupakan mata air panas, dengan pH asam (pH <6 dan="" dari="" gas-gas="" hasil="" i="" kondensasi="" magmatic="" panas="" terbentuk="" uap="" yang="">vapour
) di dekat permukaan bumi kemudian melarut dan bercampur dengan air meterorik.