Sumberdaya panas bumi tidak
mungkin dapat dipahami tanpa mempelajari mekanisme pemmbentukan magma dan
kegiatan vulkanisme. Sistem panasbumi dengan suhu yang terletak pada
tempat-tempat tertentu yaitu di sepanjang zona volkanik punggungan pemekaran
benua, diatas zona subduksi, dan di daerah anomaly pelelehan dalam lempeng.
Batas – batas pertemuan lempeng yang bergerak merupakan pusat lokasi kemunculan
system panas bumi magma. Energi panas bumi 50 % ada di dalam magma, 43% di
dalam batu kering panas (hot dry rock) dan 7 % di dalam sistem panas bumi.
Menurut Hochstein dan Muffler (1995), transfer panas
dari kerak terdiri dari :
a. Transfer oleh erupsi vulkanik.
1. Transfer
panas dari busur vulkanik :
b. pelepasan panas secara hamper terus menerus dalam jangka tertentu dari gunungapi aktif dan pelepasan gas dari kerak yang terintrusi.
c. Anomali transfer konduktif yang tinggi.
d. Transfer konveksi yang hamper terus menerus oleh fluida panasbumi.
2. Transfer
panas oleh flume, letaknya tidak berkaitan
dengan tektonik lempeng, tetapi selalu berasosiasi dengan pengangkutan dan
banjir basalt yang banyak. Plume mantel
mempunyai jari-jari sekitar 500 – 1000 km, sedangkan pada plume astenosfer, akibat subduksi, mempunyai jari-jari sekitar
100km.
3. Transfer
panas dari pelelehan subcrustal oleh underplating akibat pengumpulan dan
pemadatan lelehan kerak di bawah kerak benua.
4. Transfer
panas yang berasosiasi dengan subcrustal atau
pemekaran kerak.
Panas yang terjadi
akibat deformasi plastis