Metoda Geofisika
Metode geofisika diterapkan untuk mengetahui sifat-sifat
fisik batuan yang ada di bawah permukaan. Adanya anomali dari sifat fisik
batuan dapa kita gunakan
untukmemperkirakan keberadaan sistem
panas bumi di
bawah permukaan. Dalam penelitian ini, ada 3 metoda geofisika
yang digunakan berupa metoda geomagnet, gravitasi (gaya berat) dan geolistrik
(resistivitas).
Geomagnet
Pengukuran geomagnet ditujukan untuk mengetahui
variasi medan magnet di daerah penelitian. Variasi magnet yang menjadi target
dalam hal eksplorasi panas bumi adalah variasi magnet yang
disebabkan oleh
sifat kemagnetan yang tidak homogen dari kerak bumi. Dimana batuan di dalam
sistem panas bumi pada umumnya memiliki magnetisasi yang rendah
dibanding batuan sekitarnya. Hal ini dikarenakan adanya proses demagnetisasi
oleh proses alterasi hidrotermal, dimana proses tersebut mengubah mineral yang
ada menjadi mineral-mineral paramagnetik atau bahkan diamagnetik. Tujuan dari
geomagnet ini adalah untuk mengetahui zona-zona potensial sebagai sumber panas
untuk sistem panas bumi di daerah penelitian (Sumintadireja, 2005).
Gravitasi (Gaya
Berat)
Pengukuran gravitasi ditujukan untuk mengukur densitas
batuan. Densitas partikel untuk batuan biasanya tetap, namun akan berubah
akibat porositasnya terutama pada batuan vulkanik. Hal ini terjadi karena
adanya proses alterasi hidrotermal yang membentuk mineral ubahan yang dapat
mengubah densitas batuan tergantung pada jenis mineral yang dibentuk dan metoda
gravitasi tidak dapat menjadi acuan mutlak dalam mendeteksi inhomogenitas massa
pada suatu reservoar panas bumi. Dari anomali residual yang didapat dari metoda inilah
maka geologi bawah permukaannya, seperti keberadaan sumber panas yang berkembang di daerah
penelitian dapat diinterpretasikan (Sumintadireja,
2005).
Resistivitas (Tahanan Jenis)
Prinsip dari metoda ini
adalah menginjeksikan arus ke dalam bumi dan mengukur beda potensial pada
titik-titik tertentu. Harga beda potensial yang terukur bergantung pada sifat
kelistrikan batuan yang ada. Tujuan dari metoda ini adalah untuk memperkirakan
keberadaan reservoar di bawah permukaan dan dimensi lateralnya (Sumintadireja,
2005), hal tersebut dapat diketahui dari nilai tahanan jenisnya, apabila
suatu batuan memiliki nilai resistivitas
yang sedang maka dalam hal ini batuan
tersebut dimungkinkan mengandung material konduktif (mineral logam) atau
mengandung fluida (air) yang mengindikasikan bahwa batuan tersebut memiliki
porositas yang baik dan dapat diinterpretasikan sebagai zona reservoar dalam
suatu sistem panas bumi. Dan nilai resistivitas yang rendah dapat
diinterpretasikan sebagai batuan penutup.