Friday 1 May 2015

Konsep Tektonik Lempeng Terjadinya Panas Bumi

            Prinsip-prinsip dasar tektonik lempeng menyatakan bahwa: lapisan paling luar dari bumi ini dianggap sebagai terdiri dari bahan yang bersifat keras dan kaku (rigid) yang dinamakan litosfer. Litosfer ini bentuknya terpecah-pecah menjadi beberapa keping sehingga memungkinkan tiap keping dapat bergerak ralatif satu terhadap lainnya (Asikin S, modifikasi). Keping keping ini selanjutnya disebut sebagai lempeng yang dibagi menjadi dua yaitu lempeng benua (continental crust) dengan berat jenis berkisar ± 2,7 dan lempeng samudra (oceanic crust) dengan berat jenis berkisar ± 3,3. Litosfer berada diatas lapisan yang bersifat lunak (cair) yang disebut sebagai lapisan astenosfer. Meskipun mungkin saja ada perbedaan dalam susunan petrologinya, tetapi perbedaan yang utama antara keduanya adalah didasarkan kepada perbedaan viskositas/kekentalan yang sangat menonjol.

            Menurut Hazuardi, pada lempeng samudra terjadi zona pemisahan (pemekaran lantai samudra) dimana lempeng tersebut seolah terpecah menjadi dua bagian yang bergerak berlawanan karena adanya arus konveksi. Salah satu bagian dari lempeng samudra ini kemudian bertabrakan dengan lempeng benua. Dari perbedaan berat jenis yang sangat menonjol serta ketebalan lempeng samudra yang lebih tipis (tebal ± 5 km) dibandingkan dengan lempeng benua (tebal ± 35 km) maka lempeng samudra ini menunjam ke bawah lempeng samudra. Ilustrasi konsep tektonik lempeng dapat dilihat pada (gambar). Penunjaman yang disebut juga subduksi yang terjadi memiliki kedalamannya mencapai selubung bumi. Akibat dari tekanan yang besar daripada penunjaman dan suhu yang lebih tinggi di lingkungan selubung bumi itu maka kerak bumi yang menunjam tersebut melebur menjadi magma. Magma inilah yang kemudian menjadi sumber panas utama dari panasbumi.
            Berdasarkan konsep tektonik lempeng maka daerah-daerah yang memiliki temperatur tinggi (hyperthermal) akan terletak di dalam daerah volcanik aktif (zona seismic belt), yang akan memungkinkan terbentuknya lapangan-lapangan panasbumi bertemperatur tinggi. Lapangan yang bertemperatur rendah akan terletak di luar jalur tersebut (Hazuardi,dimodifikasi).

Proses pergerakan lempeng dan terbentuknya zona subduksi
dan zona
potensial panasbumi (http://ismailfata.blogspot.com/)