Thursday 10 April 2014

Metoda Geofisika Panas Bumi

Metoda Geofisika        

            Metode geofisika diterapkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik batuan yang ada di bawah permukaan. Adanya anomali dari sifat fisik batuan dapa  kita gunakan untukmemperkirakan   keberadaan   sistem   panas   bumi   di   bawah   permukaan.   Dalam penelitian ini, ada 3 metoda geofisika yang digunakan berupa metoda geomagnet, gravitasi (gaya berat) dan geolistrik (resistivitas).

Geomagnet            

            Pengukuran geomagnet ditujukan untuk mengetahui variasi medan magnet di daerah penelitian. Variasi magnet yang menjadi target dalam hal eksplorasi panas bumi adalah variasi magnet yang 
 disebabkan oleh sifat kemagnetan yang tidak homogen  dari  kerak  bumi.  Dimana  batuan  di  dalam  
sistem  panas  bumi  pada umumnya memiliki magnetisasi yang rendah dibanding batuan sekitarnya. Hal ini dikarenakan adanya proses demagnetisasi oleh proses alterasi hidrotermal, dimana proses tersebut mengubah mineral yang ada menjadi mineral-mineral paramagnetik atau bahkan diamagnetik. Tujuan dari geomagnet ini adalah untuk mengetahui zona-zona potensial sebagai sumber panas untuk sistem panas bumi di daerah penelitian (Sumintadireja, 2005).


Gravitasi (Gaya Berat)                
            Pengukuran gravitasi ditujukan untuk mengukur densitas batuan. Densitas partikel untuk batuan biasanya tetap, namun akan berubah akibat porositasnya terutama pada batuan vulkanik. Hal ini terjadi karena adanya proses alterasi hidrotermal yang membentuk mineral ubahan yang dapat mengubah densitas batuan tergantung pada jenis mineral yang dibentuk dan metoda gravitasi tidak dapat menjadi acuan mutlak dalam mendeteksi inhomogenitas massa pada suatu reservoar panas bumi. Dari anomali residual yang didapat dari metoda inilah maka geologi bawah permukaannya,  seperti  keberadaan  sumber  panas  yang  berkembang  di  daerah penelitian dapat diinterpretasikan (Sumintadireja, 2005).           

Resistivitas (Tahanan Jenis)   
            Prinsip dari metoda ini adalah menginjeksikan arus ke dalam bumi dan mengukur beda potensial pada titik-titik tertentu. Harga beda potensial yang terukur bergantung pada sifat kelistrikan batuan yang ada. Tujuan dari metoda ini adalah untuk memperkirakan keberadaan reservoar di bawah permukaan dan dimensi lateralnya (Sumintadireja, 2005), hal tersebut dapat diketahui dari nilai tahanan jenisnya, apabila suatu  batuan  memiliki  nilai  resistivitas  yang  sedang  maka  dalam  hal  ini  batuan tersebut dimungkinkan mengandung material konduktif (mineral logam) atau mengandung fluida (air) yang mengindikasikan bahwa batuan tersebut memiliki porositas yang baik dan dapat diinterpretasikan sebagai zona reservoar dalam suatu sistem panas bumi. Dan nilai resistivitas yang rendah dapat diinterpretasikan sebagai batuan penutup.